Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Fungsi Bridge Pada Mikrotik dan Cara Settingnya

Mengenal Fungsi Bridge Pada Mikrotik dan Cara Settingnya

Konfigurasi atau setting Mikrotik tentu tidak hanya dasar-dasar saja yang perlu kita perhatikan, akan tetapi kita perlu mengenali beberapa fitur serta fungsi pada sebuah Mikrotik. Seperti fitur beserta fungsi Bridge pada Mikrotik ini yang akan kita jelaskan serta settingan yang sukses.

Ada beberapa orang mengatakan bahwa mode ini fokus untuk menghemat pekerjaan, terutama bagi pemilik server RT RW Net, sangat direkomendasikan untuk menggunakan mode Bridge ini.

Bagi mereka yang sudah memahami Mikrotik lebih lanjut tidak perlu pusing memikirkan mengenai fitur Bridge ini, namun bagi orang awam dan pemula tentang router Mikrotik tentu saja harus mengenalinya lebih dalam lagi.

Kita gali Mikrotik hingga ke akar-akarnya, walaupun kita sebagai pengguna yang hanya memanfaatkan jasa setting mikrotik, namun alangkah baiknya jika kita mempelajari lebih dalam lagi bagian-bagian pada Mikrotik.

Mengenal Bridge di Mikrotik

Didalam sebuah fitur Mikrotik terdapat menu Bridge, dimana pengertian dari Bridge di Mikrotik sendiri merupakan salah satu fitur yang berfungsi sebagai penggabung LAN dalam sebuah jaringan komputer, salah satunya didalam Mikrotik Server.

Mode Bridge pada Mikrotik ini membantu memudahkan dan menghemat pekerjaan server jaringan, walaupun ada settingan khusus tapi ini lebih hemat pekerjaan.

Setiap seri Mikrotik terdapat fitur ini, karena Mikrotik memiliki lebih dari 1 port Ethernet, fitur Bridge tentunya sangat berperan penting dalam menjalankan settingan-settingan yang ada di dalam router ini.

Fungsi Bridge Pada Mikrotik

Fitur Bridge pada Mikrotik berfungsi untuk menggabungkan port ethernet/LAN menjadi satu interface yang menjadi satu segment alamat IP (Internet Protocol). Misalnya, ether 2, 3 dan 4 dijadikan sebagai keluarnya sinyal, maka digabungkan dengan fitur Bridge.

Ketika kita menjadikan Mikrotik sebagai Server Wifi RT RW, biasanya kita melakukan settingan port atau ether di Mikrotik seperti ini:

  • Port Internet/ether 1 digunakan sebagai jalur masuk jaringan internet ke Mikrotik
  • Ether 2 digunakan sebagai cadangan masuk internet, ketika port internet rusak, maka Ether 2 penggantinya
  • Ether 3 dijadikan sebagai keluar jaringan mode PPPoE dan LAN Komputer
  • Ether 4 dan 5 dijadikan sebagai keluarnya jaringan Hotspot dan PPPoE yang disetting dengan cara mode Bridge sehingga 2 port menjadi satu segment alamat IP

Fungsi Bridge Pada Mikrotik

Namun setiap settingan Mikrotik tentunya berbeda-beda, saya sendiri melakukan settingan ether/port dengan cara diatas agar pengelolaan dan pemeliharaan lebih mudah.

Untuk fungsi Bridge pada Mikrotik yang secara sederhana diatas memang sangat penting bagi pelaku usaha RT RW Net, karena biasanya mereka melakukan settingan memanfaatkan port ethernet/LAN ini untuk dijadikan interface Hotspot dan juga sebagai PPPoE.

Cara Setting Bridge Pada Mikrotik

Seperti diatas telah kita ketahui bahwa fungsi Bridge pada Mikrotik adalah untuk menggabungkan port ethernet alias port LAN RJ45. Sementara itu, untuk melakukan settingan Bridge ini pastikan dulu kamu sudah melakukan setting Mikrotik dasar sebagai Hotspot Voucher.

Pastikan kamu sudah login ke Mikrotik menggunakan Winbox di komputer kamu dengan menghubungkan Mikrotik ke Komputer untuk melakukan settingan Bridge (biasanya orang-orang menyebutkan nge-bridge).

Cara Setting Bridge Pada Mikrotik

Cara setting Bridge di Mikrotik

  • Klik menu Bridge
  • Kemudian klik tombol/logo (+)
  • Pada menu General silakan isi Name: Biarkan atau bisa ganti nama misalnya Bridge 1, Bridge Hotspot, atau lainnya sesuai keinginan
  • Klik tombol Apply kemudian klik OK

Jika settingan diatas sudah selesai, sekarang kita waktunya menggabungkan beberapa ether menjadi satu interface, disini saya menggunakan 2 port ether 4 dan 5 yang dijadikan sebagai interface untuk jaringan hotspot.

  • Masih di dalam menu Bridge silakan klik tombol Ports
  • Kemudian didalam menu General silakan pilih port yang akan di Bridge pada kolom Interface, contohnya Ether 4
  • Pada kolom Bridge, pilih nama Bridge yang tadi dibuat, misalnya Bridge 1
  • Kemudian klik Apply dan OK

Nah untuk menambahkan Ether 5 nya, silakan kamu ulangi settingan tersebut, dengan memilih interface Eteher 5, seperti cara diatas ya ulangi saja, jika ingin lebih dari 2 port, maka setting sesuai yang diinginkan.

Dalam settingan ini sudah selesai kita menggabungkan beberapa ether agar menjadi satu interface, namun fungsinya belum dapat dijadikan keluarnya akses internet Hotspot, karena ini hanya menggabungkan kita belum menambahkan IP Address dan DHCP Server.

Memastikan Bridge Running

Fungsi Bridge pada Mikrotik yang sudah kita lakukan settingan untuk menjadikan beberapa ether menjadi satu segment IP atau satu interface telah berhasil dilakukan, kini kita pastikan apakah Bridge sudah running atau belum?

Cara mengeceknya adalah:

  • Klik menu Interface
  • Jika ada nama Bridge yang tadi kita buat, misal Bridge 1, dengan flag R itu artinya sudah sukses alias dapat digunakan atau running

Menambahkan IP Address

Agar ether yang sudah digabungkan dengan cara di Bridge tadi dapat digunakan sebagai keluarnya jaringan Hotspot dari Mikrotik kita perlu menambahkan IP Address, caranya adalah:

  • Klik menu IP lalu klik Address
  • Kemudian klik tombol plus (+) untuk menambahkan IP Address baru
  • Pada kolom Address masukkan IP yang diinginkan dengan akhiran /24, contoh: 192.168.20.1/24
  • Lalu di kolom Interface dibawahnya silakan pilih nama Bridge, contoh Bridge 1
  • Klik Apply lalu OK

Sampai pada saat ini sudah selesai, namun kita perlu menambahkan lagi DHCP Server agar nanti jaringan internet bisa dinikmati dengan nyaman oleh para pengguna atau client.

Setting DHCP Server

Walaupun Bridge sudah kta setting sesuai dengan tujuannya, namun kita perlu menambahkan settingan yang lainnya, ini adalah settingan terakhir agar fungsi Bridge pada Mikrotik berjalan dengan lancar.

Silakan kamu setting DHCP Server dengan cara:

  • Klik menu IP
  • Masuk ke DHCP Server
  • Kemudian ke DHCP Setup
  • Di kolom DHCP Server Interface pilih Bridge 1 (nama Bridge yang dibuat tadi diatas)
  • Klik Next secara terus menerus sampai selesai, biarkan yang lain Default
  • Kemudian klik Apply dan OK

Sampai disini tentunya sudah selesai kita sudah berhasil melakukan settingan atau konfigurasi Bridge di Mikrotik untuk menggabungkan beberapa ether menjadi satu interface dengan 1 alamat IP yang sama. Bahkan kita juga bisa menggabungkan PPPoE dan Hotspot.

Mode Bridge Menghemat Pekerjaan

Walaupun memang settingan-nya agak ribet, tapi percaya deh mode Bridge pada Mikrotik ini menghemat pekerjaan loh. Daripada kita harus melakukan setting 1 per satu dari IP ke ether, mending langsung di Bridge, cukup dengan 1 IP saja sudah bisa dilakukan.

Kemudian ini juga sangat penting bagi pelaku usaha bisnis RT RW Net, baik itu dalam segi PPPoE maupun Hotspot Voucher, karena biasanya Port yang digunakan tidak cukup satu saja, apalagi Clientnya sudah banyak.

Kalau port tidak di Bridge, maka Client tidak dapat menikmati internet melalui satu IP, alias IP yang berbeda, makanya mode ini harus dilakukan konfigurasi agar nanti pelanggan nyaman dalam menikmati internet.

Demikian penjelasan fungsi Bridge pada Mikrotik serta cara konfigurasi atau setting Bridge di Mikrotik yang bisa dipraktekan, semoga saja bermanfaat untuk yang berlajar Mikrotik.

Din
Din Bukan seorang yang jenius, hanya sekedar manusia biasa yang masih belajar menjadi yang lebih baik lagi.

Posting Komentar untuk "Mengenal Fungsi Bridge Pada Mikrotik dan Cara Settingnya"